Mengukur Loyalitas dan Citra Baik Caleg untuk Kemenangan Suara Partai
NEWSLETTERJABAR.COM - Perhelatan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 makin menghangat. Kurang lebih tiga bulan kedepan, tepatnya tanggal 14 Pebruari 2024, pesta demokrasi lima tahunan ini akan digelar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sudah memulai berbagai tahapan.
Saat ini, KPU sudah membuka pendaftaran bagi partai politik (parpol) atau gabungan parpol untuk pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian, KPU juga akan menetapkan Daftar Calon Tetap Calon Anggota Legislatif (DCT Caleg), DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sementara, masing-masing parpol peserta Pemilu 2024, terus gencar melakukan konsolidasi dan persiapan menghadapi tahapan kampanye sesuai dengan Peraturan KPU yang telah ditetapkan. Tentunya, dengan beradu visi dan misi terbaiknya, guna mendulang suara sebanyak-banyaknya.
Untuk sebuah kemenangan, diperlukan loyalitas, kesolidan dan kekompakan kader parpol. Ini menjadi syarat utama, apalagi bagi kader partai yang ingin maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) Pemilu 2014. Loyalitas sangat-sangat penting agar kader yang telah terpilih nanti mampu menjaga citra baik partai. Syarat ini juga dapat dijadikan tanda kesetian kader terhadap partai.
Loyalitas pun akan diuji ketika ada masalah. Caleg jangan hanya butuh atau bersembunyi di balik nama baik partai saja. Karena sejatinya antara pribadi Caleg dan partai menjadi satu-kesatuan dalam penilaian masyarakat atau pemilih. Citra partai baik, akan berimbas pada Caleg yang akan ikut baik, dan begitu pun sebaliknya, jika ada Caleg memiliki citra buruk, akan membawa image buruk juga terhadap partai.
Sebuah pribahasa mengatakan, kalau kita belum bisa membuat enak sebuah makanan, janganlah menjadi lalat yang membuat jijik makanan itu sendiri. Selamat berjuang para Caleg putra terbaik bangsa. Raih kemenangan dan tunaikan janji kepada rakyat. (Red)
Komentar
Posting Komentar