Warga Bojong Kidul Pameungpeuk Minta Keadilan Pemkab Garut, Bantuan Beras Gratis Malah Buat yang Habis Panen Padi
NEWSLETTERJABAR.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut saat ini sedang gencar menyalurkan bantuan beras secara cuma-cuma dan juga gerakan operasi pasar murah dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrim dan dampak kekeringan.
Sebanyak 84 ribu lebih Kepala Keluarga (KK) yang dikatagorikan miskin dan terutama miskin ekstrim mendapatkan bantuan beras dari Pemkab Garut yang disalurkan melalui pemerintah desa dan kelurahan.
Rumah warga Bojong Kidul Pameungpeuk yang tidak tersentuh bantuan
Namun sangat ironis sekali, masih saja ada warga di bawah garis kemiskinan yang membutuhkan bantuan, tidak terakomodir oleh pemerintah, sehingga warga tersebut hanya bisa mengelus dada, saat warga lainnya sumringah menerima bantuan beras.
Yang lebih ironis lagi, saat melihat yang mendapatkan bantuan program tersebut malah orang yang bisa dikatakan cukup. Sementara dirinya yang hidup serba kesusahan, tidak masuk dalam database penerima bantuan.
Rumah warga Bojong Kidul Pameungpeuk yang tidak tersentuh bantuan
Hal ini terjadi pada Jajang (45), salah seorang warga Kampung Nenggeng RT 01/03 Desa Bojong Kidul Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut wilayah selatan. Jajang mengaku, dirinya tak masuk dalam database penerima bantuan tersebut. Sementara tetangga lainnya yang habis panen gabah, malah mendapatkan bantuan.
"Yang habis panen malah terima kupon dari desa mau terima beras gratis yang 6,5 kilogram, dia mau ngambil ke desa, tapi saya yang butuh malah tak dapat. Ini tidak adil," ujar Jajang, Kamis (21/09/2023).
Jajang berharap, pemerintah bisa bersikap adil, memantau langsung penyaluran di lapangan. Apakah penerima bantuan benar-benar miskin dan butuh bantuan. Karena faktanya, dirinya yang membutuhkan bantuan malah tidak terakomodir. (*)
Komentar
Posting Komentar