BPBD Gelar Rakor : Masuk Tahap Kedua Masa Tanggap Darurat, Pemkab Garut Terus Penuhi Kebutuhan Masyarakat

GARUT,newsletter-jabar.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menggelar Rapat Koordinasi  (rakor) Pembahasan Perpanjangan Tanggap Darurat Kekeringan di Wilayah Kabupaten Garut. Rapat berlangsung secara hybrid melalui Zoom Meeting dan di Posko Tanggap Darurat Kekeringan Kantor BPBD Kabupaten Garut,  Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (14/09/2023). Rakor dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh.

Aah menyampaikan jika dalam rapat kali ini topik yang dibahas adalah untuk menajamkan sekaligus mengkonsolidasikan progres-progres, baik itu untuk masa tanggap darurat tahap pertama maupun tahap kedua yang dioerpanjang hingga 23 September 2023.

Ia mengungkapkan, banyak upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dalam penanganan kekeringan ini, salah satunya yaitu memenuhi kebutuhan dasar seperti penyediaan air. 

"Suplai air bersih kita sudah lanjut terus, setiap ada kebutuhan kita respon secepatnya, dan untuk mitigasi ketersediaan, kita membangun pipanisasi bekerjasama dengan TNI dan Polri di 11 lokasi di 3 kecamatan," ujar Aah.

Tindaklanjut dari kegiatan ini, pihak BPBD Garut bersama jajaran di Lingkungan Pemkab Garut dan pihak lainnya, akan terus melakukan percepatan penanganan kekeringan. Aah berharap hujan bisa segera turun di Kabupaten Garut. 

"Ya tentunya kita merasa cukup prihatin dengan kondisi di sana, bernasib memang kekurangan, pun demikian kami insya Allah tetap hadir bersama mereka dengan melakukan suplai air bersih, dan penyediaan infrastruktur, dengan apa yang kita bisa ya, meskipun jauh meskipun kita punya jarak tempuh yang cukup lama, tapi kita lakukan, semoga apa yang kita lakukan ini sangat berkontribusi, sangat membantu buat masyarakat," ucapnya.

Di masa kekeringan seperti saat ini, ia mengimbau kepada masyarakat khususnya yang akan pergi ke hutan, untuk senantiasa berhati-hati dari pemicu-pemicu kebakaran yang memungkinkan terjadi. 

"Karena kebakaran saat ini untuk lahan dan hutan ini dikhwatirkan terus meningkat, terus untuk yang lahan pertanian ya kita upayakan bersama-sama dengan dinas pertanian, untuk mengantisipasi bagi tumbuhan-tumbuhan atau tanaman tanaman yang masih bisa dimakan dan berperan untuk tetap hidup," tandasnya.

Berdasarkan keterangan dari Kalak BPBD Kabupaten Garut, selama penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Garut sejak tanggal 28 Agustus 2023 hingga 13 September 2023, dari 19 kecamatan yang terdampak kekeringan, setidaknya ada sekitar 17.529 Kepala Keluarga (KK) dengan 51.657 Jiwa yang terdampak.

Adapun kebutuhan air bersih untuk 19 kecamatan tadi mencapai 3.204.264 liter dengan asumsi 4 liter x jiwa x 14 hari, dan hingga kini Pemkab Garut sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 581.000 air bersih, dengan _gap_ 2.534.080 liter dari total kebutuhan air bersih. Meski demikian, imbuh Aah, pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Garut di masa tanggap darurat kekeringan ini, menyediakan sekitar 3.532.000 liter air. Adapun beberapa unsur yang terlibat dalam pendistribusian air bersih ini yaitu BPBD Kabupaten Garut, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Perumda Air Minum Tirta Intan Garut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut, dan pihak lainnya.

Selain itu, Pemkab Garut juga terus menggenjot pengerjaan pipanisasi di wilayah terdampak, dan hingga kini pipanisasi sudah mencapai  sekitar 13.196 meter, yang tersebar di 11 lokasi di 3 kecamatan yakni Kecamatan Balubur Limbangan, Kadungora, dan Cikelet.

Rika N
Editor W Sumantri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koperasi MBSB Buka Kantor Cabang Perwakilan di Pangatikan dan Cibatu

Ahmad Bajuri : Koperasi MBSB Siap Bantu Pemasaran dan Promosi Pelaku UMKM Garut

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung