Hasil Survey Anies Selalu Ditempatkan Nomor Urut Tiga, Ada Apa dengan Penguasa, gerah?
Oleh : Ahmad Bajuri SE, MM. Sekertaris Umum Kujang AHY Center
Mantan Sekjend ADKASI
(Asosiasi Dewan Kabupaten Seluruh Indonesia 2010-2015)
NEWSLETTERJABAR - Mengamati perjalanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, baik pemilu legislatif dan pemilihan presiden (pilpres). Ini banyak hal yang cukup menarik dan prihatin dengan berbagai fenomena politik dan hukum saat ini.
Langkah presiden yang dianggap sebagian elemen masyarakat dengan istilah ikut cawe - cawe ini kurang pas. Secara negarawan, dimana di harapkan seharusnya mengantarkan semua putra terbaik bangsa yang akan maju pada pilpres. Walau menurut pihak yang lain hal yang wajar karena sama-sama sebagai politikus yang juga kader partai juga berharap lebih untuk keberlangsungan kedepannya.
Energi elit dan masyarakat bangsa hari ini di suguhi nontonan perdebatan hanya membuahkan perdebatan masalah pro dan kontra di masyarakat Bukan lagi bagaimana visi dan misi para capres. Atau juga membawa pendidikan politik yang ber matabat, bersih dan rasional. Di satu sisi kita selalu berharap pemilu bisa berjalan dengan aman damai dan Jurdil. Terhindar dari yang mengarah pada perpecahan anak bangsa. Mengharapkan pemilu menghasilkan pemerintahan yang good government dan clean government.
Pelajaran sangat berharga pada Pemilu 2014 dan 2019, dimana proses,yang memerlukan waktu untuk polarisasinya kembali.
Dengan issue identitas yang semoga pada Pemilu 2024 semoga tidak terjadi lagi. Tapi saat ini yang harus dihindari, issue yang bisa mengarah pada perbedaan persepsi aturan main pemilu dan menyangkut etika para pemimpin . Subtansi persepsi Juga mungkin di jajaran perangkat pemerintahan yang berbeda pandangan juga menjalankan makna demokrasi dan cara mempertahankan kekuasaan , Yang mungkin akhirnya bisa menurun trust kepada pemerintahan sampai ke daerah untuk ke depan nya.
Berbagai issue di media tentang upaya bagaimana penjegalan Anies, apa benar atau tidak, tapi ini sangat ironis kalau melihat semua survey. Anies selalu ditempatkan di nomor tiga, .jadi menurut perhitungan survey bukan lawan yang berat. Atau emang nyatanya duet Anies - AHY ini yang membuat semua menghitung ulang kalkulasi nya karena dua figure ini sangat ideal untuk memimpin keberlangsungan indonesia ke depan paska pa jokowi
Tapi upaya degradasi Nasdem dengan kasus hukum, kalaulah itupun fakta bukan karena skenario politik, waktu yang akan menentukan apa pengusutannya tuntas atau tebang pilih, antara mana lawan atau kawan.
Begitupun upaya menganggu Demokrat yang seolah dibiarkan, karena ada salah satu pejabat Kepala Staf Presiden (KSP) yang merupakan bagian pemerintah. Walaupun secara pribadi itu merupakan hak politiknya, tapi ini sangat merugikan untuk citra pemerintah saat ini.
Terjadi upaya-upaya Pemilu 2024 lebih mengarah kepada masyarakat menjadi apatis dengan ada keputusan Mahkamah Konstitisi (MK) yang belum sampai sidang diumumkannya keputusan MK. Dan ini menjadikan semua partai peserta pemilu terganggu konsolidasi penataan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg). Ada juga kesiapan pergantian para penyelengara pemilu di daerah.
Suksesnya pemilu adalah tanggung jawab semua pihak terutama pemerintah, penyelengara pemilu, peserta pemilu dan peran partisipasi masyarakat. Semoga menjadi harapan semua bahwa proses dan hasil Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik.
Damai terhindar dari perpecahan baik horizontal dan vertikal. Mari menyatukan, dimana niat baik diproses dan cara -cara perencanaan yang baik, hasilnya pasti baik. Menyatukan aklerasi kesatuan antara akal, hati dan yakin dalam satu ucapan, sikap dan tindakan.
Ini kami sampaikan untuk semua jajaran, simpatisan, mitra Kujang AHY. Terus berjuang untuk persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Selalu menjaga dan mengisi kemerdekaan Indonesia sesuai cita-cita para founding founder bangsa.
"Kujang AHY (Kudu jadi ngahiji / menjadi kesatuan antara Akal, Hati dan Yakin".
Komentar
Posting Komentar