Kepala BPOKK DPD Jabar Sebut Banyak Kader Potensial dan Tokoh yang Gabung Ke Demokrat
NEWSLETTERJABAR - Perjalanan di internal suatu organisasi partai, pasti apapun partai-nya akan ada menemukan perbedaan dalam sikap kebijakan dan pandangan pada satu momentum-momentum politik. Hal ini disampaikan Kepala BPOKK DPD Demokrat Jawa Barat, H Ahmad Bajuri SE MM.
Bajuri menyebutkan, beberapa minggu ini begitu banyak yang menggunakan momentum politik Partai Demokrat dengan banyak pemberitaan seolah-oleh banyak kader potensial yang mundur dari Demokrat.
Issue kader di Purwakarta menjadi bagian yang dimanfaatkan oleh pihak, untuk kepentingan kepuasan pribadi atau ada kepentingan politik dalam mendegradasi Demokrat, karena nyatanya hanya 7 orang. Itu pun dengan alasan pribadi, bahkan salah satu yang mengundurkan diri sampai kaget, issue-nya menjadi bikin ramai.
"Juga Pangandaran, Ketua DPC, Habini mundur pada awal Januari 2023. Dengan latar belakang kondisinya pribadi saat itu, tapi dimunculkan beritanya saat ini. Padahal, Habibi dari awal tidak mau nyalon Ketua DPC, tapi setelah jadi ketua DPC, orang yang mendorong dan mensuportnya jadi meninggalkan Habibi," ungkap Ahmad Bajuri, Rabu (17/05/2023).
Bajuri juga menyampaikan, sebagai Kepala BPOKK, yang salah satunya bagian dari keanggotaan dan kaderisasi, memonitor dan mencatat pergeseran kader. Baik yang keluar dan masuk Demokrat.
"Kalaulah dianggap kader potensial dan struktur partai yang keluar atau mundur sejak Januari 2023, hanya tidak lebih 30 orang. Baik yang mantan ketua DPC atau anggota dewan," ujarnya.
BPOKK juga kata dia, mencatat ada 276 yang baru bergabung ke Partai Demokrat. Itu pun kader potensial di partai-nya yang lama, ada yang mantan dewan dan ada yang masih menjabat dewan.
"Ada dari pensiunan pejabat ASN, TNI, pengusaha, dan aktivis juga dari keluarga besar ponpes juga ada. Semua data telah dilaporkan termasuk nama dan latar belakang partai nya serta aktifitas saat ini," tandas Bajuri.
Lebih lanjut disampaikan Bajuri, sebagai etika politk, kepindahan pilihan partai adalah hak individual. Makanya kata dia, secara lembaga tidak diumumkan, karena untuk hubungan interaksi dan komunikasi baik pribadi dan organisasi agar publik akan mengetahuinya.
Dirinya juga selalu menyatakan kepada kader yang masuk ke Demokrat, jangan menyampaikan ke publik tentang partai yang kemarin di tempatinya, karena akan membawa kejelekan juga yang kembali lagi ke individunya.
"Cukup sekarang gabung ke Demokrat dengan pertimbangan pilihan politik. Kedepannya tidak membuka kekecewaan politiknya, karena akan dinilai oleh publik tentang kedewasaan, integritas, dedikasi dan loyalitasnya. Ini yang selalu disampaikan pada kader yang baru gabung ke Demokrat," tandas Bajuri. (*)
Komentar
Posting Komentar