Bakti Sosial di Yatim Village Bogor, Annisa dan Srikandi Demokrat Hibur Anak Yatim dan Ibu Tangguh
NEWSLETTERJABAR - Partai Demokrat melalui Srikandi Demokrat memberikan bantuan sembako serta beragam mainan dan kebutuhan sehari-hari untuk anak-anak dan Ibu tangguh para penghuni Yayasan The Yatim Village.
Setelah menempuh perjalanan darat sekitar dua jam dari Jakarta, Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Pohan Yudhoyono tiba di Jl. Otto Iskandardinata, Babakan Pasar, Bogor, sebelah barat Istana Bogor, Senin (10/04/2023) siang.
Dari pinggir jalan Babakan Pasar, Annisa didampingi Srikandi Demokrat yang lain berjalan kaki di bawah terik matahari siang Bogor menyusuri pemukiman sempit dan berliku sejauh 200 meter untuk tiba di Yayasan Yatim Village.
Tampak dari luar sebuah rumah huni dengan kondisi seadanya. Ukurannya biasa-biasa saja. Barang-barang memenuhi ruang tamu, beberapa sudut dinding bangunan masih dalam bentuk semen bata, ruang aula dan ruang PAUD dibatasi partisi kayu. Suara celoteh riang dan teriakan anak-anak dari dalam rumah bisa terdengar sampai pinggir jalan.
Saat berkeliling melihat kondisi asrama Yayasan Yatim Village, Annisa bertemu dengan seorang Ibu tangguh penghuni yayasan. Kebetulan, nama Ibu tersebut juga Anisa (30), seorang janda cerai asal Pematang Siantar, Sumatera Utara. “Saya sama, Anisa juga. Bedanya Lubis (nama keluarga), kalau Mbak, Pohan,” kata Anisa.
Di tengah percakapan, Annisa kembali menyapa Anisa yang pandangan matanya terlihat seperti tidak fokus saat bicara. “Iya saya tidak bisa lihat, Mbak,” ujar Anisa. Tapi Anisa mengaku masih mengingat rupa wajah Ketua Srikandi Demokrat tersebut saat melihatnya di televisi dulu. Anisa kehilangan pengelihatannya karena korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang dilakukan suaminya.
Annisa sontak meneteskan air mata. Suasana di ruangan itu berubah menjadi haru, terdengar beberapa isak tangis kecil. Annisa kemudian meraih dan memegangkan tangan Anisa ke wajahnya. “Ini saya Mbak. Masih sama kok wajahnya dengan yang dulu. Masih ingat tidak?” tutur Annisa haru. Anisa pun ikut menangis terharu, mengaku masih ingat wajah istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
Usai pertemuan haru dengan Anisa, rombongan Srikandi Demokrat kemudian melanjutkan silaturahmi dengan para pengurus dan penghuni Yayasan Yatim Village.
Dalam kesempatan ini, Pengurus Yatim Village sekaligus Kakak Asuh Ade Sarah berharap pertemuan Yatim Village dengan Srikandi Demokrat hari ini bukanlah yang terakhir.
“Pertemuan ini semua adalah rencananya Allah. Atas izinnya Allah, dan pasti Allah memberikan keberkahan, memberikan hikmat, bahwasannya Allah menyampaikan kepada Bunda Annisa dan sahabat lainnya bahwa di The Yatim Village di Bogor, tepatnya depan Istana Presiden, di dalam gang sempit, di sana ada banyak keluarga Allah dan kekasih Rasulullah,” tutur Ade.
Sebelum menyerahkan bantuan sembako dan kebutuhan harian lainnya, Annisa menitipkan doa dan harapan agar semua anak-anak di Yatim Village dapat meraih cita-citanya. Annisa memotivasi anak-anak dengan bercerita tentang kehidupan Pak SBY, seorang anak yang lahir di daerah terpencil bernama Pacitan dan berasal dari keluarga kurang mampu, namun bisa menjadi Presiden ke-6 Republik Indonesia karena usaha dan kerja kerasnya.
“Jadi mari kita terus bermimpi setinggi-tingginya. Tuntut ilmu dan manfaatkan ilmu sebaik-baiknya, untuk sesama dan untuk kebaikan,” ujar Annisa.
Selain memberikan bantuan, Srikandi Demokrat juga mengisi waktu puasa dengan menghibur anak-anak Yatim Village. Mereka bermain kuis, tebak-tebakan, lomba sambung ayat Al-Quran, hingga bersilaturahmi dengan Ibu-ibu tangguh Yatim Village. Sebagian besar penghuni Yatim Village adalah anak-anak, mulai dari bayi, balita, hingga anak-anak usia kuliah.
Turut hadir dalam kunjungan ke Yatim Village siang ini antara lain, Ketua PIA Aliya Rajasa Yudhoyono, Sekretaris Srikandi Demokrat Adinda Riefky Harsya, Bendahara Nadira Maricar, anggota DPR RI Partai Demokrat Lasmi Indaryani & Harmusa Oktaviani, Ketua Srikandi Demokrat Jabar Wanna Anton Surato, Ketua DPC Bogor Anita Mongan, Ingrid Kansil, dan Dina Lorenza. (*)
Komentar
Posting Komentar