Subhanallah, Anak 2 Tahun di Selaawi terhindar dari Reruntuhan Bata dan Asbes saat Gempa
Informasi tersebut diperoleh dari sang nenek, Iin (42) yang sekaligus orang yang menjadi korban luka saat gempa Garut M 6.4 yang terjadi Sabtu, 23 Desember 2022, pukul 16.49 WIB.
Diceritakan Iin di hadapan para pelayat, saat gempa terjadi ia sedang bersama cucunya, Empi Nofita, yang baru berumur 2 tahun di tempat dia berjualan atau warung miliknya.
"Saya sedang di warung saat gempa itu terjadi. Ia (Empi Nofita) sedang duduk di sebuah kursi yang posisinya tidak jauh dari saya," tutur Iin.
Diakui Iin, dirinya merasa sangat kaget saat ada goncangan gempa yang sepertinya datang dengan tiba-tiba.
"Belum juga rasa kaget reda, terdengar reruntuhan tembok menimpa atap warung yang terbuat dari asbes," aku Iin.
Seketika itu juga, lanjut Iin, sekujur tubuhnya tertimpa reruntuhan material bangunan yang berjatuhan.
"Saya tertimpa reruntuhan tembok bata dan pecahan asbes sehingga saya mengalami luka pada bagian kepala dan punggung," aku Iin.
Disebutkan Iin, dalam kondisi kaget dan sekujur tubuh merasa sakit, Iin tidak bisa langsung melihat kondisi Empi karena diruangan yang telah hancur tersebut kondisinya gelap tertutup gumpalan debu material bangunan yang jatuh.
"Saat itu saya berpikiran buruk terhadap cucu saya. Buru-buru saya raih dan membersihkan tubuh Empi dari debu yang menutupi sekujur tubuhnya," tutur Iin.
"Alhamdulillah, ternyata cucu saya, Empi Nofita terhindar timpaan reruntuhan batu bata dan pecahan asbes walaupun posisinya ada di sebelah saya," tutup Iin.
Pada saat Iin bercerita, Empi Nofita, sedang tertidur pulas seperti terlihat dalam foto utama tulisan ini. (*)
Editor Toni G
Komentar
Posting Komentar