Ahmad Bajuri: Keren, Siswa SMKN 10 Garut Gelar 'Debate Controvercial Public Issue'
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Perkembangan konstelasi dan tantangan globalisasi teknologi serta informasi sangat memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan berbagai elemen, terutama yang bergerak di dunia pendidikan sebagai salah satu instrumen yang melakukan peningkatan SDM generasi muda sebagai penerus kepemimpinan bangsa ke depan.
Hal itu diungkapkan seorang tokoh masyarakat sekaligus seorang dosen bidang Sosial dan Politik (Sospol), Ahmad Bajuri, S.E., M.M., saat memberikan ceramah terkait tema 'Debate Controvercial Public Issue' di SMKN 10 Garut.
"Saat ini, perbedaan perspektif serta arena dengan dalih demokratis, kebebasan penyampaikan pendapat, serta keterbukaan menjadi salah satu tuntutan elemen generasi muda yang patut kita kawal agar sesuai harapan dan aturan norma yang berlaku dengan tidak lepas mengedepankan obyektivitas, integritas dalam menjalankannya," ujar Bajuri. Rabu (21/12/2022)
Terkait hal itu, Bajuri mengapresiasi salah satu kegiatan yang di laksanakan di SMKN 10 Garut yang memfasilitasi salah satu kegiatan Debate Controvercial Public Issue.
Disampaikan Bajuri pada kesempatan memberikan motivasi untuk para siswa bahwa perjalanan sejarah berperan memberi kekuatan kepada generasi muda.
"Sebut saja dalam perkembangan syiar islam zaman Nabi Muhammad SAW dan perjalanan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia," kata Bajuri.
Disebutkan Bajuri, penyampaian materi dilakukan secara interaktif dengan metode Quiser agar suasana para peserta semakin hidup.
"Para peserta antusias merespon setiap pertanyaan yang diberikan," kata dosen STIE Yasa Anggana ini.
Pertanyaan pertama yang diberikan adalah yang terkait peran generasi muda pada perjalanan salah satu kekuatan islam pada masanya: Siapakah nama seorang pemuda dalam masa dakwah Rosullloh yang sangat gagah berani hingga memdapatkan gelar Singa Padang Pasir?
Pertanyaan kedua: Pergerakan perjuangan Indonesia mulai kuat dengan lahirnya satu organisasi pada tahun 1908, sebut kan nama organisasinya?
Pertanyaan ketiga: Generasi muda pada saat tahun 1928 membuat satu kebulatan tekad, apa isi kebulatan tekad tersebut?
"Para siswa peserta debate antusias mengangkat tangan untuk menjawabnya. Dan siswa yang tepat menjawab untuk setiap pertanyaannya mendapatkan cindera mata berupa t-shirt Kujang AHY," kata Bajuri.
Disampaikan mantan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Garut bahwa salah satu tujuan pendidikan adalah dalam rangka membentuk manusia seutuhnya yang mempunyai tiga target kematangan, yaitu IESQ.
"Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spritual," jelas Bajuri.
Terakhir disampaikan Bajuri bahwa Indonesia akan mendapat bonus demografi yang cukup kuat bila SDM para generasi muda siap menerima dan sanggup memanfaatkan semua tantangan pada abad ini.
"Jadi muda adalah kekuatan untuk menghadapi setiap perkembangan jaman," tandas Bajuri. (Ed. TG)
Komentar
Posting Komentar