Komunitas Milenial Garut Solid (MIGAS) Lahir di Tengah Momentum Pelepasan Ketua DPC PD Garut di Bale Paminton

GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Komunitas anak muda yang lazim disebut milenial, seterusnya dinamai Milenial Garut Solid (Migas)  telah lahir di Garut, tepatnya di Gedung Bale Paminton Jalan A Yani, Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, 25 Juni 2021.

Momentum lahirnya Migas di sela sela acara Pelepasan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Garut, Ahmad Bajuri, S.E, MM.

Disampaikan salah seorang inisiator Migas, Muhamad Ustman Adi Sasmita, pihaknya bersama bersama beberapa rekan merasa terhormat mendapat pengakuan dari pihak Partai Demokrat melalui Ahmad Bajuri.

"Saya dan beberapa rekan merasa bangga bisa hadir di even itu dan serta Migas mendapat pengakuan secara langsung dari Bapak Ahmad Bajuri," ujar Ustman.

Diakui Ustman, momentum di Bale Paminton tersebut menjadi motivasi dan semangat bagi pihak Migas untuk berkarya dan memberikan yang terbaik bagi kepentingan masa depan.

"Baik secara individu maupun komunitas Migas berharap dapat terlibat langsung dalam kiprah guna kepentingan masa depan bangsa dan negara," tutur dia.

"Sudah saatnya para pemuda melek politik guna menjadi pemegang tongkat estapet kepemimpinan ke depan," tandas Muhamad Ustman Adi Sasmita.

Salah seorang inisiator Migas lainnya, Muhammad Angling Kusumah mengharapkan, dengan adanya Migas, para kaula muda atau kalangan milenial dapat mengikuti pendidikan politik.

"Hal ini dapat memberikan pengaruh yang positif guna keberadaan bangsa kita. Jadi mari kita sebagai milenial harus mampu menciptakan perubahan di dunia perpolitikan," ungkap Angling.

Sementara itu, mantan Ketua DPC PD Garut yang kini menjabat Kepala BPOKK DPD PD Jabar, Ahmad Bajuri, S.E, MM, menuturkan, di era Milenial sekarang, khususnya para kawula muda harus melihat potensi demografi atau kondisi kependudukan.

"Kalangan Milenial harus memiliki perhatian khusus terhadap kemajuan dan masa depan bangsa dan negara; anak muda harus ikut menentukan nasib Negara Indonesia yang kita cintai ini; dan anak muda harus terlibat langsung dalam kancah perpolitikan," terang Bajuri.

"Jagan lagi anak muda males bicara politik karena politik adalah bagian dari kehidupan semua warga negara. Mari kita bersama-sama berdiskusi dan praktik politik karena sebagai warga negara kita punya hak dan kewajiban sebagaimana amanat Pembukaan UUD "45," sambung Bajuri yang kebetulan juga sebagai dosen ilmu Sosial dan Politik. (Ed. Toni G)