Ahmad Bajuri, S.E, MM, 'Twenty one Dedication for Garut'
Laporan khusus Tim Redaksi NewsletterJabar
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM--
Berbilang puluh-musim kehidupan terlewati. Dalam ingatan kini, terasa hanya baru beberapa saat masa berjalan.
Faktanya, telah 21 tahun seorang Ahmad Bajuri, S.E, MM berkiprah serta berjuang melengkapi warna kehidupan Garut.
Kenangan memang tak pernah putus asa menghadirkan peristiwa-peristiwa untuk diingat bahwa pria yang terlahir dari
pasangan Bapak Muhammad Encu Mahmudin dengan Ibu Hj. Rukiyah, 25 Mei 1969 tersebut pernah eksis dan memiliki banyak momentum penting di Kabupaten Garut.
Tercatat bahwa Ahmad Bajuri
merupakan keturunan salah seorang tokoh pejuang Garut, Syech Bani Nuryani.
Sejak kecil, Ahmad Bajuri sudah memiliki jiwa pemimpin yang didorong dengan karakter yang kuat, rajin, dan aktif.
Mengiringi semangat juang untuk memajukan kota kelahirannya,
Ahmad Bajuri membekali potensi diri dengan terpaan pendidikan;
S1-nya dia selesaikan di Gema Widya Bangsa Bandung, sementara S2 diselesaikan di Sekolah Tinggi Managemen IMMI Jakarta 2013.
Tak terbilang pengalaman meniti karier selepas dia lulus dari SMA PGRI Cibatu Garut tahun 1989. Ahmad Bajuri merantau ke Jakarta dan Cirebon; bekerja di PT Wicaksana sebagai office Helper.
Kariernya berangsur naik. Dengan aksi cepat, tepat, serta akurat dirinya berhasil menjadi leader. Dia mampu membangun team work yang solid sehingga pada tahun 2000 menjadikannya Branch Refresentatif di PT Sentra Food Jabar Group perusahaan di bawah Medco Group.
Lembaran catatan penting lain yang takan lekang kepanasan dan takan juga kumuh karena lembab, peranan sosok penting H Derajat sangat besar dalam menguatkan potensi kejiwaan Ahmad Bajuri dalam kaitannya meniti karier serta membuka jaringan lebih luas lagi.
Di bawah bimbingan dan arahan H Derajat terbentuk kematangan jiwa dan kematangan berorganisasi yang disertai keteguhan memegang ilmu agama.
Berkat bimbingan H Derajat pula, takdir mengiringi kiprah politik dan dunia pemerintahan Ahmad Bajuri; pada 2001 dia terpilih menjadi Kepala Desa Cibunar Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut; disusul pada 2004 Ahmad Bajuri menjadi Anggota DPRD Garut.
Sementara terus meniti karier politiknya, Ahmad Bajuri dengan serius mengikuti berbagai pelatihan atau diklat kepemimpinan yang dengan perolehan ilmu di situ, dia menerapkannya dalam berorganisasi.
Atas potensi jiwa kepemimpinannya, berikutnya, tahun 2007 hingga kini, Ahmad Bajuri mendapat kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Partai Demokrat Kabupaten Garut.
Tercatat dengan gemilang, dari
hasil Pemilu 2009 Ahmad Bajuri dinobatkan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Garut sebagai Ketua DPRD termuda.
Akan kondite atas kepemimpinan di DPRD Garut, 2009 - 2014, diakui para elit dan tokoh, Ahmad Bajuri, di balik kebijakan dan keterbukaannya, dia juga dikenal sebagai sosok yang jujur dan tegas melaksanakan tupoksi kerja.
Bukti bahwa Ahmad Bajuri memiliki jiwa patriotik, pada 2010 - 2020, dia pun aktif sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Garut.
Sebagai keberhasilan dari kiprah dirinya berkarir di organisasi, pada tahun 2010-2015, Ahmad Bajuri mampu menduduki jabatan Sekertaris Jendral Assosiasi Dewan Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) dan menjadi salah seorang ketua rombongan pertemuan departemen se-Asia di Thailand pada tahun 2012.
Tak terhitung aktivitas serta jabatan lainnya saat Ahmad Bajuri menjabat Ketua DPRD Garut; dia juga menjabat Ketua PPSI, Ketua Forki, juga Ketua Pembina Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) dan sekertaris DPW Jabar, serta menjadi Ketua Penasehat DPP KOMANAGA, termasuk Ketua Kadin, juga Wakil Sekertaris 1 DPD jabar.
Demikian kontribusi yang diberikan seorang Ahmad Bajuri sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
Atas hal itu, Bupati Garut Rudy Gunawan berkenan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas eksistensi Ahmad Bajuri saat menjabat Ketua DPRD Garut. Apresiasi itu diungkapkan Bupati Garut Rudy Gunawan kehadapan Ketum Partai Demokrat AHY saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Garut.
Pada kesempatan lainnya, Rudy Gunawan menyampaikan, dirinya mengenal Ahmad Bajuri pada 2014 saat dilantik menjadi Bupati.
"Ketika itu Paripurna dipimpin Pak Bajuri yang saat itu adalah Ketua DPRD Kabupaten Garut," ujar Rudy.
Diakui Rudi, dirinya menilai, Bajuri memiliki komitmen yang kuat untuk kesejahteraan masyarakat Garut.
"Beliau memberikan persetujuan merubah RTRW untuk adanya industri yang memungkinkan masyarakat Garut bekerja," terang Rudy.
Disebutkan juga, sebagai Ketua DPRD, Bajuri memberikan kontribusi besar terhadap komitmen Kepala Daerah selaku penyelenggara pemerintahan bersinergi dengan DPRD.
Selain itu, Rudy juga melihat, Bajuri memiliki minat yang besar berpartisipasi di beberapa organisasi seperti memajukan idealisme Pramuka dan organisasi lain.
Disebutkan Rudy, kelak Bajuri akan kembali ke Garut; sekarang ini harus meningkatkan karier di Provinsi Jawa Barat.
"Yang berkesan di hati saya adalah, Pak Bajuri, tidak berkomplik terlalu jauh; menghargai pendapat orang; profesional; dan yang penting komitmennya bagi Garut sangat luar biasa," ungkap Rudy.
"Saya Rudy Gunawan Bupati Garut, Selamat Pak Bajuri berkarier di tingkat yang lebih tinggi. Luar Biasa!" sambung Rudy Gunawan memungkas.
Kini, selain berperan penting dalam dunia politik dan pemerintahan Ahmad Bajuri mengabdikan diri dalam dunia pendidikan; dirinya sebagai dosen di STIE Yasa Anggana dan STH Garut.
Menurut dia pendidikan merupakan pondasi perkembangan pembangunan bangsa.
Pada.aspek lainnya, Ahmad Bajuri pun mengembangkan dua perusahaan besar di Kabupaten Garut. Dia sukses menjadi Direktur Marketing PT Media Muda Persada dan Direktur Utama PT Kusuma Berkah Sejahtera.
Berkat segala kiprah juga, Ahmad Bajuri berkenan mendapatkan penghargaan dari Maharaja Kutai Mulawarman Muara Kaman Kutai, yakni Sri Raja Ki Raden Ahmad Bajuri, SE, pada 2010; dari Honorary Pollice mendapat gelar Polisi Kehormatan pada 2008; menjadi duta Nusantara 2012 dari Kepolisian Negara Republik Indonesia; Dharma Bakti pada 2013; juga dari Kwarnas Gerakan Pramuka mendapat penghargaan Malati pada 2020.
Atas deskripsi dari kiprahnya tersebut, Ahmad Bajuri menyampaikan, awalnya paparan ini buat masyarakat, menginspirasi untuk memotivasi warga masyarakat agar terus berkarya dan memberikan kontribusi yang baik dengan profesionalisme, dedikasi, loyalitas, dan Integritas dalam membangun Kabupaten Garut.
"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.; Manusia mati meninggalkan karya," ungkap Ahmad Bajuri.
Mengingat sejarah dalam fakta yang sebenarnya adalah pengakuan yang jujur atas sebuah perjalanan.
Hanya akan menjadi kebohongan belaka jika ada upaya yang dilakukan dengan maksud memanipulasi sejarah. (*)
Editor Toni G
Catatan:
Tulisan ini sekaligus merupakan prolog Acara Pelepasan Ketua DPC Partai Demokrat Periode 2007-2022 serta Acara Pendidikan Politik dengan materi Mewujudkan Jiwa Profesionalisme, Dedikasi, Loyalitas serta Integritas dengan narasumber Prof. DR. Rahmat Fathoni dan KH Tantowi ( Kiyai Bendo) pada Sabtu, 25 Juni 2022 di Bale Paminton Garut.
Komentar
Posting Komentar