Dialog Nabi Nuh dengan Wanita yang Ditinggal Anak Usia 300 Tahun

 

NEWSLETTERJABAR.COM-- Dikisahkan, Nabi Nuh as. berdakwah selama 950 tahun dan usia beliau 1050 tahun menurut mufassir sahabat, Ibnu Abbas RA.

Suatu saat Nabi Nuh AS melihat seorang wanita menangis. Nabi Nuh pun bertanya: "Mengapa kamu menangis?"

"Saya menangisi kematian anak saya, padahal dia masih muda dan dalam keemasan masa mudanya," jawab wanita itu.

Nabi Nuh: "Berapa usia putra Anda?"

"Baru menginjak 300 tahun," jawab wanita.

Disebutkan, usia 300 tahun pada masa itu tergolong muda sebab Nabi Nuh sendiri usianya mencapai sekitar 1.050 tahun.

Kemudian, Nabi Nuh berkata kepada wanita itu dengan maksud menghilangkan kesedihannya.

"Apa yang akan kamu lakukan jika seandainya kamu hidup di masa umat yang usianya tidak melebihi 60 tahun?," tanya Nabi Nuh.

"Adakah seseorang yang hidup hanya selama 60 tahun?" si wanita balik bertanya.

"Ya," Nabi Nuh menjawab.

"Apakah ada orang yang bermaksiat (tidak menaati Tuhan) dalam waktu yang singkat itu?" si wanita kembali bertanya.

"Kebanyakan dari mereka bermaksiat atau tidak taat kepada Tuhan," jawab Nabi Nuh.

"Apakah mereka berbondong-bondong untuk mencintai dunia yang sesaat, yang hanya beberapa hari itu?" si wanita penasaran.

"Ya, satu-satunya perhatian mereka adalah cinta dunia dan sedikit yang memikirkan akhirat," jelas Nabi Nuh.

"Apakah mereka berdebat atau bertengkar di antara mereka sendiri tentang hal-hal yang sesederhana itu?" pertanyaan berikutnya dari wanita itu.

"Sebaliknya, mereka justru memperebutkan hal-hal yang paling tidak penting itu," jawab Nabi Nuh.

"Apakah mereka akan membangun gubuk untuk mereka sedangkan hidup mereka hanya dalam waktu yang singkat?" tanya si wanita lagi.

"Oh, jika saya harus menggantikan umat itu, saya akan menghabiskan hidup saya di bawah naungan pohon dan membangun rumah saya di ambang kuburan, dan saya akan tinggal sepanjang hidup saya bersujud kepada Tuhan yang maha kuasa," papar Nabi Nuh menjelaskan. (*)

Diambil dari kisah para Nabi dan Rosul.