Temukan Kasus Intimidasi, FPD: 'Kemensos Harap Evaluasi Penyaluran Bantuan'
GARUT, JABARBICARA.COM-- Ketua Forum Pemerhati Desa (FPD) Kabupaten Garut, Roni Faisal Adam, mengaku banyak temuan dalam proses penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dilakukan secara tunai oleh pihak PT POS di setiap Kantor Desa yang ada di Kabupaten Garut.
Disebutkan Roni, temuan tesebut selain tidak diperhatikannya Protokol Kesehatan (Prokes) di saat-saat penyebaran Covid-19 terus meningkat, juga terkait pemanfaatan uang yang diterima KPM.
“Bukan saja prokes, tetapi banyak KPM juga yang tidak membelanjakan uangnya sesuai aturan yang dikeluarkan oleh Kemensos," ujar Roni.Minggu (27/02/2020)
Bahkan, lanjut Roni, sudah ada temuan yang dananya digunakan untuk pembayaran terhadap Bank Emok.
Ditambahkan Roni, masih banyak persoalan yang terjadi di lapangan dalam hal pembelanjaan komoditi.
"Selain harga tidak sesuai dengan harga pasar, juga banyaknya nota fiktif," tambah dia.
Pada sisi lainnya, tutur Roni, pihaknya juga menemukan adanya intimidasi yang dilakukan oleh Kepala Desa.
Disebutkan dia, hal itu terjadi di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi.
Setelah KPM menerima uang bantuan, terang Roni, KPM langsung diarahkan ke Agen untuk berbelanja.
"Pembelanjaan komoditi sebenarnya bisa dilakukan di semua warung," kata dia.
“Selain itu, pembagian komoditi ada yang dilakukan di rumah Kepala Desa, dengan pembelian komoditi sebesar Rp 360 ribu. Alasannya, agennya adik Kepala Desa,” tambah dia.
Diakui Roni, banyak keluhan KPM karena diintimidasi untuk pembelian komoditi di agen milik adik Kepala Desa.
“Regulasinya memang tidak jelas. Justru ini akan menjadi polemik besar, bahkan, akan menyeret KPM ke ranah hukum dengan adanya nota pembelian fiktif. Misalnya, komoditi dibelanjakan sebesar Rp 400 ribu dalam nota pembelian tercatat sebesar Rp 600 ribu,” jelas dia.
Terkait itu, Roni pun berharap, Kementrian Sosial (Kemensos) mengevaluasi proses penyaluran bantuan.
"Alangkah baiknnya proses penyaluran dilakukan seperti semula yang melibatkan Himbara," pungkas dia. (Tim)
Komentar
Posting Komentar