Suami Penerang Hidupmu, Nasehat untuk para Istri

 


Oleh Idat Mustari*


NEWSLETTERJABAR.COM-- Tidak semua istri tahu kalau seorang suami ketika mencari nafkah kadang bahkan sering mendapat hinaan, bentakan dari orang lain. Semua itu ia telan sendiri. Yang ada dalam pikirannya adalah yang terpenting memperoleh uang untuk bisa memenuhi kewajibannya meberi nafkah bagi anak-istrinya. Bahkan untuk itu harus mempertaruhkan nyawanya di jalanan.


Wahai para Istri ! Sudahkah engkau hitung berapa juta tetes keringat yang keluar dari tubuh suamimu. Tataplah matanya, yang tanpa engkau ketahui,betapa sering air matanya  menetes  saat menengadahkan tangan pada Sang Kholik agar bisa membahagiakan dirimu dan anakmu.


Mungkin dirimu tidak pernah atau jarang mendengar suamimu mengungkapkan kesedihannya, kesulitannya dan harapannya tapi sungguh ia sering berbisik ke tanah.


Bila sampai hari ini dia belum bisa memenuhi segala keinginanmu, itu hanya karena faktor keadaan.
Tak seorang pun kepala keluarga yang tidak ingin melihat keluarganya bahagia.


Bila hari ini, tak pernah mendengar cerita susahnya seorang suami (ayah) berjuang mencari nafkah untuk keluarganya karena ia hanya ingin anak-istrinya bangga terhadap dirinya.


Wahai para Ayah, semangatlah bekerja semoga lelah menjadi lilah.


Rasulullah Saw bersabda :


"Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”.


Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari).


Oleh karena itu wahai para istri ambilah waktu sejenak, menarik nafas dalam renungan. Sungguh suami penerang hidupmu.


Jika harimu terasa gelap, maka segera berwudhu dan sholatlah.
Jika masih gelap juga, maka puasa dan berdoalah. Jika ternyata masih juga terasa gelap maka datangilah suamimu, bersimpuhlah,  dan menangislah.


Kemudian peluk dan bisikan dengan lembut di telinganya sesuatu yang dapat membanggakannya dan merasa sangat dihormati; dan karena itu, semangatnya untuk berikhtiar menjadi lebih terpicu.


(Walau pada saat itu lampu mati karena token listrik belum dibeli). ***


*Pemerhati Sosial,Agama dan Advokat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koperasi MBSB Buka Kantor Cabang Perwakilan di Pangatikan dan Cibatu

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik