Ini Kata Hasanuddin terkait Peristiwa Demo GMBI yang Anarkis
Demikian tanggapan seorang aktifis Jawa Barat, Hasanuddin, dalam keterangan tertulisnya. Kamis (28/01/2022),
"Tindakan pihak kepolisian tidak menimbulkan kekerasan lebih lanjut atau menimbulkan korban," ujar Hasanuddin.
Terkait itu, Hasanuddin menyampaikan apresiasi kepada pihak Polda Jabar.
"Kami sampaikan apresiasi kepada Polda Jabar, baik kepada Kapolda maupun kepada petugas kepolisian di lapangan,"
"Kami juga berharap, pihak Polda Jawa Barat dapat melakukan upaya terukur lainnya pasca terjadinya situasi tak terkendali tersebut, yaitu melalui upaya pembinaan,” kata Hasanuddin.
Ditambahkan dia, langkah pembinaan perlu dilakukan dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Karena bagaimanapun, sepengetahuan kami, GMBI juga adalah mitra dari Kepolisian, khususnya Polda Jawa Barat," tutur Hasanuddin.
Atas hal itu, diharapkan Hasanuddin, kritik masyarakat ke depannya dapat disampaikan dengan tertib.
“Ke depan, kritik masyarakat dan pengelolaan lapangannya dapat berlangsung secara tertib dan pesan yang disampaikan dapat ditindaklanjuti secara serius,” ucap pendiri LBH Padjajaran itu.
Hasanuddin berpendapat, apa yang terjadi di lapangan, merupakan bagian dari perlunya pembinaan dan tidak harus dilakukan melalui pendekatan hukum, yaitu pemidanaan terhadap masyarakat yang tidak mampu mengendalikan lapangan dalam menyampaikan protes.
“Saya mengenal tokoh dan Ketua Umum GMBI Saudara Fauzan, juga
Ketua GMBI Garut, Saudara Ganda Permana . Tidak mungkin mereka berpikir apalagi memerintahkan massanya untuk berbuat tindakan anarkhis. Bukankah GMBI merupakan mitra Polda Jawa Barat,” papar dia.
Menurut Hasanuddin, terjadinya demo anarkis itu lantaran salah pengertian atau miskomunikasi antara GMBI dengan Polda Jabar.
"Oleh karenanya, sebaiknya Polda mempertimbangkan untuk membina para demonstran tersebut, dan memulangkan mereka kepada keluarganya masing-masing," tutup Hasanuddin. (*)
Komentar
Posting Komentar