Integritas Tekad Suksesi 2024 pasca Penutupan Pendidikan Politik Partai Demokrat
Disampaikan Bajuri dalam obrolan non-formal tersebut, kegiatan pendidikan politik biasanya dilaksanakan di (aula) DPC.
"Saat ini kita laksanakan di luar karena ada beberapa kepentingan terkait strategi mengantisipasi gangguan terhadap Partai Demokrat di kemudian hari," ucap Bajuri.
Disebutkan dia, kemenangan Demokrat atas gugatan kelompok Kongres Luar Biasa (KLB) adalah bukan akhir dari segalanya karena pihak kelompok KLB akan terus berupaya memprovokasi dengan tujuan mengganggu kondusifitas Partai Demokrat.
"Itu yang dikhawatirkan dan harus diantisipasi karena sekarang pergerakan pihak lawan bersifat senyap dan menyusup ke internal Partai Demokrat," jelas Bajuri.
Ahmad Bajuri juga kembali mengingatkan, politik itu sering dianggap jahat, bahkan sering disebut bahwa politik itu bisa menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya.
"Padahal dipandang secara keilmuan, politik itu disebutkan sebagai suatu seni dalam mengolah kekuasaan untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Bajuri.
Selanjutnya Bajuri pun secara meluas membahas politik yang beretika dan bernoma, termasuk keharusan seseorang bila terjun di dunia politik.
"Orang yang mau terjun ke dunia politik harus memahami makna dan tujuan berpolitik, termasuk mengetahui resikonya; jangan tahunya politik itu hanya sebatas kekuasaan," jelas Bajuri.
Menyambung paparan Bajuri terkait Sistem Informasi Partai Politik yang dibahas Bajuri, Sekretaris DPC Demokrat Garut yang juga sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPRD Garut, H Dadang Sudrajat, juga turut menyampaikan bahwa Partai Demokrat harus segera mempersiapkan pendaftaran menjadi peserta Pemilu Nasional mengingat rancangan tahapan Pemilu di KPU itu akan dimulai pada bulan April.
"Insyaallah bulan Desember kita optimis menjadi peserta Pemilu Nasional 2024. Karena itu setiap PAC Partai Demokrat sangat penting mendapatkan minimal 150 orang yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang dilengkapi Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang akan dimasukan ke Sistem Infomasi Partai Politik (Sipol) KPU Pusat," jelas H Dadang Sudrajat.
Sementara itu, dalam kesempatan berdialog interaktif, Ketua Dewan Pengawas DPC Partai Demokrat Kabupaten Garut, Asep Rahwanto, S.Pd., berkenan tampil ke podium.
Disampaikan Asep, hendaknya seluruh unsur Partai Demokrat Kabupaten Garut terus berbenah serta meningkatkan dedikasi dan loyalitas demi memperkuat mesin partai sehingga mumpuni dalam mengantisipasi berbagai macam gangguan.
"Berbenah diri ini harus dilakukan karena selain untuk menambah kekuatan partai, juga bertujuan memberikan dedikasi yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Garut," ujar dia.
Di luar dugaan, pada akhir pembicaraannya secara tiba-tiba Asep mendaulat Ahmad Bajuri dengan pertanyaan yang mungkin tidak disangka Bajuri.
"Bapak Ketua harus menjawab pertanyaan saya yang mewakili rekan-rekan yang lain, termasuk para PAC. Apakah Bapak Ketua masih bersedia dan sanggup menahkodai Partai Demokrat untuk periode kepemimpinan yang akan datang?" tandas Asep Rahwanto.
Terkait penandasan Asep, Bajuri menyampaikan, demi kepentingan partai, demi kebersamaan, demi komitmen-komitmen yang telah di bangun, baik ke tingkat bawah maupun ke tingkat yang lebih atas, dalam hal ini DPP, dirinya harus mempertanggungjawabkan dukungan tersebut.
Untuk selanjutnya, mewakili rekan-rekan pengurus, Asep Rahwanto yang menjabat Ketua Dewan Pengawas DPC PD Garut menyerahkan dokumen dukungan dari seluruh PAC se-Kabupaten Garut.
Bajuri juga mencatat, pendaulatan dirinya untuk tetap menjadi Ketua DPC, adalah sangat rasional, supaya tidak terjadi pengotakan kelompok di internal.
Terpenting, aku Bajuri, hal itu merupakan salah satu bentuk apresiasi; dan dirinya akan berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan dukungan tersebut. (Toni G)
Komentar
Posting Komentar