Hidup Sendirian, Mati pun Sendirian
Oleh Idat Mustari
NEWSLETTERJABAR.COM-- Satu saat Rasulullah SAW pernah berujar kepada sahabat yang sangat setia kepadanya yakni Abu Dzar Al Ghifary: "Engkau hidup sendirian, dan engkau akan meninggal dalam kesendirian."
Sejarah mencatat bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw itu benar-benar terjadi, yakni Abu Dzar Al-Ghifari di saat wafatnya tidak ada satu kain kafan pun yang bisa menyelimuti tubuhnya, dan yang mengurus jenasahnya adalah rombongan musafir yang soleh sesuai dengan perkataan Rasulullah saw pada Abu Dzar Al-Ghifari.
Abu Dzar Al-Ghifari mati tanpa iring-iringan pengantar, sedikit yang menangisinya tapi pintu-pintu surga terbuka untuknya.
Kematian yang mulia ukurannya bukan sedikit atau banyaknya orang yang mengantarkan ke tempat pemakaman. Tapi mati dalam keadaan husnul khatimah.
Saat-saat ini boleh jadi ada saudara, teman, sahabat yang ketika kematiannya, sedikit sekali yang mengantarkannya, atau hanya petugas saja yag menguburkannya, karena wafat akibat corona.
Rasullah saw bersabda: "Orang yang mati karena wabah adalah syahid.”
Dan setiap orang yang mati syahid, adalah yang memasuki surga tanpa hisab.
Ketika ada sanak-saudara kita yang wafat karena covid, boleh jadi kita yang hidup bersedih atas kematiannya karena tak bisa melihat wajahnya; tak bisa menyolatkannya; tak bisa mengaji di samping jenazahnya; bahkan tak bisa hadir di pekuburannya, namun almarhum, almarhumah sedang tersenyum dalam kematiaannya.
Sejauh itu, jangan sampai terjadi, karena kita menganggap kematian karena Covid-19 adalah mati syahid lantas kita tak berhati-hati; tak memperhatikan PROKES; hal itu sama dengan bunuh diri.
Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” ( QS. An-Nisa : 29).
Kita tak bisa lari dari kematian. Ia akan datang menemui kita di mana pun kita berada.
Allah SWT berfirman: “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jumu`ah : 8).
Kepada Allah, kita memohon Rahmat-Nya, Ampunan-Nya dan semoga kita mati dalam keadaan husnul khatimah. (*)
Komentar
Posting Komentar