Gerhana Bulan Pesan dari-Nya
Oleh Idat Mustari
Pemerhati Sosial dan Agama
NEWSLETTERJABAR.COM-- Hampir tiap waktu kita melihat dan mendengar berbagai peristiwa, baik peristiwa individual dan sosial maupun peristiwa alam.
Peristiwa Individual adalah seperti terjadinya kematian yang dialami oleh seseorang. Kita menyaksikan peristiwa karena dialami dan terjadi pada orang-orang yang terdekat, orang tua, adik, kakak, teman, sahabat dan tetangga. Melihat-- mendengar peristiwa kematian tentu bukan sekali, tetapi berkali-kali, namun sering kali hal itu tak jadi ilmu dalam memperbaiki jiwa kita. Padahal untuk peristiwa kematian, kita sendiri yang akan mengalaminya.
"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Namun kamu tidak melihat. Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?" (QS: Al-Waqi’ah : 83-87).
Pandemi Covid-19 adalah peristiwa sosial yang nyata bukan saja kita dengar, tetapi kita rasakan sendiri sekarang. Covid-19 memicu petaka sosial, angka pengangguran semakin bertambah, perceraian meningkat, kriminalitas meninggi, dan peristiwa sosial yang memilukan lainnya.
Gerhana merupakan peristiwa alam semesta yang terjadi ketika benda langit, seperti bulan atau planet, bergerak ke dalam bayangan benda langit lainnya. Terdapat dua jenis fenomena gerhana, yakni gerhana bulan dan gerhana matahari.
Menyikapi perisiwa alam ini, Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah."
Peristiwa kematian, pandemi covid-19, dan gerhana bulan saat ini, bukan sebuah peristiwa yang berdiri sendiri atau terjadi dengan sendirinya. Tapi ada dan terjadi karena ada yang membuat peristiwa itu yakni Allah Azza Wa Jalla.
Sungguh dalam setiap peristiwa itu selalu ada pesan Allah yang seharusnya menjentikan kesadaran kita untuk semakin bersimpuh memohon ampun kepada-Nya.
Wallahu’alam. (*)
Komentar
Posting Komentar