Dekan Faperta Uniga, Dr. Tintin, Apresiasi Penelitian Novrisa tentang Bidara dan Manfaatnya

 


Laporan Wartawan newsletterjabar.com: Layla. 

GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Tanaman yang dikenal dengan nama 'Bidara' ternyata memiliki sebutan yang berbeda untuk tiap-tiap daerah; di daerah Sunda-Jawa disebut dengan nama 'Widara', di daerah Bima disebut 'Rangga'; di Sumba disebut 'Kalangga'; dan di Bali disebut 'Bekul', sementara jika merujuk kepada Bahasa Inggris, 'Bidara disebut dengan 'Jujube'.

Demikian dipaparkan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Garut, Dr. Tintin Febrianti, SP., MP dalam sebuah tulisan sebagai apresiasi terhadap hasil penelitian seorang dosen Program Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut, Novriza Sativa, M.Si. yang diterima newsletterjabar.com. Kamis (29/01/2021)

Dipaparkan Dr. Tintin, merujuk kepada hasil penelitian Novrisa, Bidara tersebut memiliki beberapa nama ilmiah sesuai spesiesnya, seperti Ziziphus nummularia, Ziziphus jujuba, Ziziphus mauritiana dan beberapa nama spesies lainnya.


"Tanaman bidara ini merupakan salah satu tanaman obat yang telah digunakan sejak dahulu untuk sehari-hari," tulisan Dr. Tintin.

Dikatakan dalam penelitian Novriza tersebut, bagian tanaman yang dimanfaatkan biasanya adalah bagian daun yang memiliki ciri membulat serta pada bagian ujungnya bertekuk dan bergelombang, dengan ukuran berkisar 3-6 cm.

"Batang berwarna coklat dan mempunyai duri, sebagai pembeda dengan jenis ziziphus lain. Buahnya berkulit halus berukuran diameter 2-3 cm, daging buah berwarna putih dan renyah tetapi rasanya asam dan kesat," jelas Dr. Tintin.

Menurut Dr. Tintin, dalam penelitian Novriza telah dilakukan, baik pada bagian akar, batang maupun daun bidara.

"Hasilnya diketahui mempunyai antioksidan yang tinggi serta bersifat antimikroba," terang Tintin.

Dengan keberadaan seperti itu, sesuai dengan pemanfaatan orang zaman dahulu, khususnya pada kalangan orang Islam, biasanya daunnya digunakan sebagai sabun.

"Apabila kita gosok menggunakan kedua tangan, daunnya akan berbusa meskipun lebih sedikit daripada sabun biasanya. Daun bidara juga sangat bagus digunakan untuk kulit karena dapat melembutkan dan dapat bersifat antibakteri serta antimikroba," papar Dr. Tintin.

Dijelaskan dia juga, Bidara menurut penelitian Novrisa, selain digunakan untuk sabun, sampo, campuran minyak telon, dan Teh Bidara, penelitian terbaru ekstrak daun bidara ternyata dapat digunakan untuk membuat hair tonik.

"Hasil penelitian dari HIBAH RISTEKDIKTI yang dilakukan atas kerjasama antara Fakultas Pertanian (Agroteknologi) dengan
Fakultas MIPA (Farmasi) UNIGA,
membuktikan bahwa penggunaan hair tonik ekstrak daun bidara pada hewan kelinci dapat memicu pertumbuhan rambut lebih cepat,"

Terakhir Dr. Tintin menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian Noprisa tersebut, hal itu diduga antioksidan yang tinggi pada bidara berperan untuk mencegah kerontokan rambut akibat Reactive Oxygen Species (ROS) atau stress oksidatif serta mengurangi adanya inflamasi.

"Tetapi hal ini masih membutuhkan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme pertumbuhan rambut dari ekstrak Bidara," tutup Dr. Tintin Febrianti, SP., MP.   (ed.Toni Gempur) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koperasi MBSB Buka Kantor Cabang Perwakilan di Pangatikan dan Cibatu

Ahmad Bajuri : Koperasi MBSB Siap Bantu Pemasaran dan Promosi Pelaku UMKM Garut

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung